Masih dengan semangat upgrade sepeda kesayangan setelah kembali ke dunia persepedaan. Sebenarnya upgrade kali ini karena ketidak-sengajaan saya waktu sedang membaca-baca tentang rasio gir. Saat browsing tersebutlah saya menemukan forum yang membahas tentang oval chainring. Saya sangat tertarik sekali untuk mencoba menggunakan jenis chainring model ini. Ternyata ada banyak produsen-produsen yang memproduksi jenis oval chainring ini seperti Absolute Black, Osymetric, Rotor Q-Rings, Ridea, Doval, dan gosip terbaru yang ikut meramaikan adalah Wolftooth.
Saya lebih memilih Doval sebagai oval chainring yang ingin saya coba karena Doval menawarkan 2 jenis oval dalam 1 chainring. Saya coba cari apakah ada penjual online dari Indonesia yang menjual produk model oval chainring ini, dan hasil nihil. Akhirnya saya cari di eBay, justru di sini saya menemukan berbagai macam jenis produk Doval banyak sekali dan hanya dijual mulai harga $0.99 saja! Usut punya usut ternyata Doval sedang melakukan promo auction alias lelang. Wah, kebetulan sekali pas saya lagi cari, memang kalau sudah jodoh tak akan kemana. Saya memilih untuk mengikuti lelang Doval chainring 20T dan 32T.
//////// ///|\\\ \\ // //|\\ \\
// // // \\ \\ // // \\ \\
// // // \\ \\ // // \\ \\
//////// \|||||||||/ \\|// // /|||\ \\ \\\\\\\\
Doval sebenarnya adalah singkatan dari “Dual Oval”, chainring unik yang menawarkan perpaduan atau penggabungan 2 jenis oval dalam 1 chainring menjadi asimetris oval chainring. Efek penggunaan Doval chainring yang saya rangkum dari website resminya adalah sebagai berikut:
-
Meningkatkan Kecepatan
Meningkatkan kecepatan rata-rata dan meningkatkan kemampuan jarak tempuh. Serta mempermudah di medan yang menanjak dan stabil karena penerapan bentuk oval yang asimetris. -
Meningkatkan Kondisi Saat Bersepeda
Mencegah rasa sakit saat duduk di sadel, tangan yang mati rasa, dan lutut. -
“Tune-up” Tubuh Manusia
Lebih banyak macam otot yang digunakan saat bersepeda daripada menggunakan chainring biasa (tergantung dengan posisi penerapan sistem microOCP yang digunakan).
UPHILL //==\\
---------- __o` //==========// \\=\\
-------- _'\<,_ //=====// \\
------- (*)/ (*) //====// \\
==================// MOUNTAIN \\
Chainring lelangan akhirnya saya dapatkan dengan harga $14.90 + $10.90 shipping untuk Doval 20T dan $6.50 + $10.90 shipping untuk Doval 32T.
-
Doval Chainring 20T
Chainring dengan tipe MTB BCD64 ini memiliki karakteristik dengan tingkat keovalan sebesar 8,7%. Tingkat keovalan terkecil seperti menggunakan chainring 18,3T dan keovalan terbesar seperti menggunakan 21,3T. Chainring 20T memang termasuk chainring yang langka sekali, kebanyakan chainring terkecil yang beredar di pasaran adalah 22T. Selain karena 20T termasuk rare item, saya pilih 20T ini karena bisa saya padukan dengan cog 42T yang sebelumnya saya pasang. Dengan perpaduan antara chainring 20T dan cog 42T, secara signifikan akan meningkatkan rasio gir dan efeknya memperingan pedaling saat uphill di track yang curam. -
Doval Chainring 32T
Sebenarnya ada 3 jenis chainring 32T dengan tingkat keovalan yang berbeda 12,1% - 13,5% - 16%, serta terdapat 2 jenis mode OCP (sistem microOCP atau fixed). Saya memilih chainring MTB BCD104 short narrow wide yang memiliki karakteristik dengan tingkat keovalan sebesar 12,1% fixed OCP3. Tingkat keovalan terkecil seperti menggunakan chainring 30,23T dan keovalan terbesar seperti menggunakan 33,5T. Saya pilih yang 32T SNW ini karena saya berencana suatu saat nanti jika dengkul sudah kuat, akan saya rubah ke 1X drivetrain alias single speed chainring.
Kedua Doval di atas saya pasangkan di crank Shimano Deore. Saya melepaskan ketiga chainring bawaan Deore dan memasangkan kedua chainring di atas, sehingga saya sekarang mempunyai setup double chainring (3X ke 2X) 20T - 32T dengan bashguard. Front Derailleur Alivio bawaan sepeda yang mempunyai 3 speed saya setup supaya menjadi 2 speed dengan mengatur H
dan L
yang ada di FD.
Pada saat real track test drive, dari penggunaan model asimetris oval di kedua chainring yang saya pakai memang terasa berbeda dengan menggunakan chainring bundar biasa. Pada penggunaan antara 32T Doval dengan 32T biasa terasa peningkatan yang lumayan saat pedaling, saat melahap medan yang menanjak memang terasa lebih ringan dan cepat. Saat menggunakan 20T Doval terasa sangat tinggi perbedaannya daripada menggunakan 22T biasa, memang tidak berimbang jika saya membandingkan 20T Doval dengan 22T biasa, dari segi rasio saja juga sudah terlihat perbedaan yang cukup tinggi. Saat perpindahan dari perpaduan chainring dan cog 20T-36T ke 20T-42T terasa sekali power loss-nya. Perpindahan Doval chainring 20T ke chainring 32T sedikit kasar, mungkin penyebabnya adalah tipe flat pada permukaan chainring yang saya beli dan pernah beberapa kali terjadi chain drop saat melakukan perpindahan (mungkin setingan FD yang belum pas).
Pengalaman pribadi menggunakan Doval memang benar-benar memberikan hasil yang positif dengan desain super yang dimilikinya. Desain yang menggabungkan 2 oval dalam 1 chainring sehingga berbentuk asimetris oval. Terasa membantu saat melahap track yang memiliki tanjakan yang panjang dan sangat curam. Penggunaan Doval juga memang meminimalisirkan kram kaki saya setelah menaklukan beberapa medan sekaligus. Saya juga merasa tidak terlalu lelah dibandingkan dengan penggunaan gir bundar biasa, padahal jarak yang ditempuh juga lumayah jauh. Dari segi harga yang saya bayarkan, chainring ini sangat worth sekali.
DOVAL is not just bicycle parts for improving pedaling efficiency but made for TUNING UP riders!