Setelah melalui proses berfikir yang cukup panjang disertai dengan sakit selama 2 hari, akhirnya aku memutuskan untuk membeli sepeda sebagai sarana untuk menjaga kesehatanku yang akhir-akhir ini mudah turun alias mudah nge-drop, sekaligus untuk mengatur laju pertumbuhan perut yang sudah offside alias buncit (bujang koq buncit? kan ga etis :lol:).
Sebenarnya, aku hanya menginginkan sepeda yang biasa saja yang range harganya antara 1 – 1,6 juta. Namun setelah konsultasi sama penjual toko dan teman-teman di forum, mereka menyarankan untuk membeli sepeda yang mempunyai ukuran frame 18" karena tinggi badanku yang cukup menjulang tinggi, 179 cm dan memiliki kaki yang cukup panjang. Dan ternyata sepeda dengan ukuran frame 18" dengan range harga segitu lumayan susah dicari di daerah tempat tinggalku sekarang, Purwokerto.
Sepeda yang akhirnya aku beli adalah model Thrill Agent TR 3.0 tahun 2011 warna putih dengan ukuran frame 18" seperti yang disarankan. Menurut forum sepeda yang aku ikuti, model sepeda ini merupakan sepeda buatan Wim Cycle namun mempunyai kasta yang cukup tinggi, terlihat dari tidak adanya merek Wim Cycle terpampang di bodi sepeda ini. Aku memilih sepeda ini karena menurutku ini yang paling cocok pada pandangan pertama, pokoknya dari mata langsung turun ke hati. Ternyata sepeda ini memiliki spesifikasi yang cukup lumayan juga untuk aktifitas sepedaan di medan yang sedikit ekstrim, namun dengan harga yang cukup murah untuk jenis sepeda seperti ini. Aku paling suka sama bentuk rangkanya yang mengusung model kotak-kotak, kelihatan kekar dan macho.
Gowesan (mengayuh sepeda) perdanaku adalah berangkat ke kantor dari rumah pada hari Jumat, pas dengan hari di mana kantor membolehkan memakai baju olahraga untuk bekerja. Rutenya beraspal tapi memiliki beberapa tanjakan-turunan kecil. Kalau diukur dengan sepedometer di motor, rute ini memiliki jarak sekitar 6,5 km, cukup jauh untuk gowesan pertamaku yang sudah lama sekali tidak meng-gowes (terakhir punya sepeda sewaktu masih SD). Waktu yang dibutuhkan adalah 25 menit dengan kecepatan standar. Untuk pulangnya, waktu yang dibutuhkan cukup meningkat, 23 menit.
Gowesan pertamaku ini sangat berkesan bagiku, jarang sekali aku berolahraga dan berkeringat seperti ini (seperti orang mandi). Ya, aku memang tidak pernah olahraga karena selalu keasyikan dan disibukkan dengan ngoding program, dan selalu muncul rasa malas untuk olahraga. Tapi mulai saat ini, aku harus mulai memberikan perhatian khusus pada kesehatanku dengan bersepeda. Kebiasaan baik kenapa harus ditunda? do it now!